Pengantar Blog


Semoga keberadaan Blog ini membawa manfaat, dan mendapat ridha Allah Ta'ala, amin.

Tuesday, July 3, 2012

Panduan Singkat Ibadah Puasa


Targhib Ramadhan
1.   Dosa diampuni
Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dilandasi dengan iman dan ihtisab (mengharap-harap ridha Allah),  akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.“  (Muttafaq alaih).


2.   Dijauhkan dari neraka
Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبيلِ اللهِ بَعَّدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah,  maka Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh tujuh puluh musim (tahun).“  (Muttafaq alaih).

3.   Diberi pahala tak terbatas
Allah Ta’ala berfirman:
كُلُّ حَسَنَةٍ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ وَالصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِه
“Setiap amal kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat.  Tetapi khusus puasa untuk-Ku,  dan Aku yang akan membalasnya.”  (HR Tirmidzi).

4.   Doa dikabulkan
Rasulullah bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ, وَاْلإِمَامُ الْعَادِلُ, وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga golongan yang tidak akan tertolak doanya: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil,  dan doanya orang yang teraniaya. (HR Tirmidzi).

Kaifiyah Puasa Ramadhan
1.   Ikhlas dalam menjalankan,  hanya semata-mata karena Allah Ta’ala.
2.   Niat puasa sebelum terbit fajar (Shubuh).
3.   Menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti : makan, minum, hubungan suami-istri, yaitu mulai terbit fajar (Shubuh) hingga terbenamnya matahari (Maghrib).

Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa
1.     Wanita yang sedang haid atau nifas tidak boleh berpuasa, tetapi wajib mengganti puasanya di hari yang lain.
2.     Wanita yang sedang hamil atau menyusui boleh tidak berpuasa dengan membayar fidyah,  yaitu memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan sebanyak satu mud (± 0,5 liter) makanan pokok.
3.     Orang yang sedang sakit atau sedang safar  (dalam bepergian)  boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengganti puasanya di hari yang lain.
4.     Orang yang terlalu berat dalam berpuasa boleh tidak berpuasa dengan membayar fidyah,  yaitu memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan sebanyak satu mud (± 0,5 liter) makanan pokok.

Hal-hal yang membatalkan puasa
1.     Makan dan/ atau minum dengan sengaja setelah terbit fajar hingga terbenam matahari.
2.     Melakukan hubungan Suami-Istri dengan sengaja setelah terbit fajar hingga terbenam matahari.
3.     Muntah yang disengaja.
4.     Datangnya haid atau nifas.
Orang-orang yang batal puasanya tersebut di atas,  wajib mengganti puasa yang batal pada hari yang lain.  Kecuali batal puasa akibat melakukan hubungan Suami-Istri di siang hari bulan Ramadhan,  maka di samping wajib mengganti puasanya yang batal,   juga wajib Kafarat, dengan urutan sbb. :
-    memerdekakan budak sahaya, bila tidak dapat :
-    berpuasa dua bulan berturut-turut,  bila tidak dapat :
-    memberi makan kepada 60 (enam puluh)  orang miskin.

Hal-hal Yang Boleh Dikerjakan Orang Yang Berpuasa
1.   Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam ke dalam air pada siang hari,  selama tidak meminum airnya.
2.   Berbekam pada siang hari.
3.   Melakukan hubungan suami-istri pada malam-malam bulan Ramadhan, kecuali ketika sedang i’tikaf.  Dan juga tidak terlarang mengakhirkan mandi junub setelah terbit fajar  (sudah masuk waktu Shubuh).
4.   Mencium dan berdekat-dekatan dengan istri/ suami pada siang hari,  selama masih dapat menahan nafsunya.
5.   Berkumur-kumur dan beristinsyak (menghirup air ke dalam hidung)  khususnya ketika berwudhu,  asal tidak dikuatkan menghirupnya.
6.   Bersikat gigi.
7.   Disuntik di siang hari,  selama bahan yang disuntikkan tidak berfungsi seperti makanan/ vitamin.
8.   Mencicipi makanan asal tidak ditelan, atau berusaha keras agar makanan tidak tertelan.

Makan Sahur
1.     Makan sahur adalah sunnah dan penuh berkah.
Rasulullah bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Bersahurlah kamu,  karena sesungguhnya pada sahur itu  ada berkah.”   (H.R.  Ahmad,  Bukhari  dan  Muslim).

2.     Dalam melakukan makan sahur hendaknya mengakhirkannya hingga mendekati waktu shubuh.

Aspek Bathiniyah Puasa
1.   Menghindari perkataan dan perbuatan dusta, dan menjauhi perbuatan jahil/ pandir.
2.   Menjauhi perkataan kotor,  gaduh,  berbantahan dan bermusuhan.
Rasulullah bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِه, وَالْجَهْلَ, فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa (yang berpuasa) tidak menghentikan perkataan dan perbuatan dusta, dan menjauhi perbuatan jahil/ pandir,  maka bagi Allah tidak ada gunanya dia meninggalkan makan dan minum”  (HR Bukhori dan Abu Daud).

Amaliyah Ramadhan
1.     Memperbanyak shodaqoh.
2.     Memperbanyak tadarus Al-Qur’an.
3.     Qiyamu Ramadhan (sholat Tarawih).
4.     I’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
5.     Menunaikan zakat fithri (juga zakat maal).



Doa masuk Masjid
Langkahkan kaki kanan dulu saat masuk Masjid dan berdoa:
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Alloohummaftah lii abwaaba rohmatik
“Ya Allah,  bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”  (HR Muslim).

Doa keluar Masjid
Langkahkan kaki kiri dulu saat keluar Masjid dan berdoa:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Alloohumma innii as-aluka min-fadhlik
“Ya Allah,  sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu.”  (HR Muslim).

Doa saat berbuka puasa
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَآءَ اللهُ
Dzahabazh-zhoma-u wabtallatil’uruuqu wa tsabatal-ajru insyaa-allooh

“Hilanglah rasa haus, tenggorokan menjadi basah, semoga pahala tetap dilimpahkan, insya Allah.” (HR Abu Daud)

Doa menyambut datangnya Lailatul Qadar
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Alloohumma innaka ‘afuwwun tuhibbul’afwa fa’fu ‘annii

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Yang Menyukai ampunan,  maka ampunilah aku.”  (HR Tirmidzi, Hakim).

No comments:

Post a Comment