Targhib
Ramadhan
1.
Dosa diampuni
Rasulullah
bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan
dilandasi dengan iman dan ihtisab (mengharap-harap ridha Allah), akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.“
(Muttafaq
alaih).
2.
Dijauhkan dari neraka
Rasulullah
bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبيلِ اللهِ
بَعَّدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Barangsiapa berpuasa
sehari di jalan Allah, maka Allah akan
menjauhkan dirinya dari neraka sejauh tujuh puluh musim (tahun).“
(Muttafaq
alaih).
3.
Diberi pahala tak terbatas
Allah
Ta’ala berfirman:
كُلُّ
حَسَنَةٍ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ وَالصَّوْمُ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِه
“Setiap
amal kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Tetapi khusus puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.”
(HR
Tirmidzi).
4.
Doa dikabulkan
Rasulullah
bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ
تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ, وَاْلإِمَامُ الْعَادِلُ,
وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga golongan yang
tidak akan tertolak doanya: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang
adil, dan doanya orang yang teraniaya.” (HR Tirmidzi).
Kaifiyah Puasa Ramadhan
1.
Ikhlas dalam menjalankan,
hanya semata-mata karena Allah Ta’ala.
2.
Niat puasa sebelum terbit fajar (Shubuh).
3.
Menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa,
seperti : makan, minum, hubungan suami-istri, yaitu mulai terbit fajar (Shubuh)
hingga terbenamnya matahari (Maghrib).
Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa
1.
Wanita yang sedang haid atau nifas tidak boleh berpuasa,
tetapi wajib mengganti puasanya di hari yang lain.
2.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui boleh tidak
berpuasa dengan membayar fidyah, yaitu
memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan sebanyak satu mud (± 0,5 liter) makanan pokok.
3.
Orang yang sedang sakit atau sedang safar (dalam bepergian) boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengganti
puasanya di hari yang lain.
4.
Orang yang terlalu berat dalam berpuasa boleh tidak
berpuasa dengan membayar fidyah, yaitu
memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan sebanyak satu mud (± 0,5 liter) makanan pokok.
Hal-hal yang membatalkan puasa
1.
Makan dan/ atau
minum dengan sengaja setelah terbit fajar hingga terbenam matahari.
2.
Melakukan
hubungan Suami-Istri dengan sengaja setelah terbit fajar hingga terbenam
matahari.
3.
Muntah yang
disengaja.
4.
Datangnya haid
atau nifas.
Orang-orang yang batal puasanya
tersebut di atas, wajib mengganti puasa
yang batal pada hari yang lain. Kecuali
batal puasa akibat melakukan hubungan Suami-Istri di siang hari bulan
Ramadhan, maka di samping wajib
mengganti puasanya yang batal, juga
wajib Kafarat, dengan urutan sbb. :
-
memerdekakan budak
sahaya, bila tidak dapat :
-
berpuasa dua bulan berturut-turut, bila tidak dapat :
-
memberi makan kepada 60 (enam puluh) orang miskin.
Hal-hal Yang
Boleh Dikerjakan Orang Yang Berpuasa
1.
Menyiram air ke atas kepala pada
siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam ke dalam air
pada siang hari, selama tidak meminum
airnya.
2.
Berbekam pada siang hari.
3.
Melakukan hubungan suami-istri
pada malam-malam bulan Ramadhan, kecuali ketika sedang i’tikaf. Dan juga tidak terlarang mengakhirkan mandi junub
setelah terbit fajar (sudah masuk waktu
Shubuh).
4.
Mencium dan berdekat-dekatan
dengan istri/ suami pada siang hari,
selama masih dapat menahan nafsunya.
5.
Berkumur-kumur dan beristinsyak
(menghirup air ke dalam hidung) khususnya
ketika berwudhu, asal tidak dikuatkan
menghirupnya.
6.
Bersikat gigi.
7.
Disuntik di siang hari, selama bahan yang disuntikkan tidak berfungsi
seperti makanan/ vitamin.
8.
Mencicipi makanan asal tidak ditelan, atau
berusaha keras agar makanan tidak tertelan.
Makan Sahur
1.
Makan sahur adalah sunnah dan penuh berkah.
Rasulullah
bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Bersahurlah kamu,
karena sesungguhnya pada sahur itu
ada berkah.” (H.R. Ahmad, Bukhari
dan Muslim).
2.
Dalam melakukan makan sahur hendaknya mengakhirkannya
hingga mendekati waktu shubuh.
Aspek Bathiniyah Puasa
1.
Menghindari perkataan dan perbuatan dusta, dan menjauhi
perbuatan jahil/ pandir.
2.
Menjauhi perkataan kotor,
gaduh, berbantahan dan
bermusuhan.
Rasulullah
bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِه,
وَالْجَهْلَ, فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa
(yang berpuasa) tidak menghentikan perkataan dan perbuatan dusta, dan menjauhi
perbuatan jahil/ pandir, maka bagi Allah
tidak ada gunanya dia meninggalkan makan dan minum”
(HR
Bukhori dan Abu Daud).
Amaliyah Ramadhan
1.
Memperbanyak shodaqoh.
2.
Memperbanyak tadarus Al-Qur’an.
3.
Qiyamu Ramadhan (sholat Tarawih).
4.
I’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
5.
Menunaikan zakat fithri (juga zakat maal).
Doa masuk Masjid
Langkahkan
kaki kanan dulu saat masuk Masjid dan berdoa:
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ
رَحْمَتِكَ
Alloohummaftah lii abwaaba rohmatik
“Ya
Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu
rahmat-Mu.” (HR Muslim).
Doa keluar Masjid
Langkahkan
kaki kiri dulu saat keluar Masjid dan berdoa:
اَللَّهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Alloohumma innii as-aluka min-fadhlik
“Ya
Allah, sesungguhnya hamba memohon
kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu.” (HR Muslim).
Doa saat berbuka puasa
ذَهَبَ
الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَآءَ اللهُ
Dzahabazh-zhoma-u wabtallatil’uruuqu wa
tsabatal-ajru insyaa-allooh
“Hilanglah
rasa haus, tenggorokan menjadi basah, semoga pahala tetap dilimpahkan, insya
Allah.” (HR Abu Daud)
Doa menyambut datangnya Lailatul Qadar
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ
الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Alloohumma
innaka ‘afuwwun tuhibbul’afwa fa’fu ‘annii
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun Yang Menyukai ampunan, maka
ampunilah aku.” (HR Tirmidzi, Hakim).
No comments:
Post a Comment