Pengantar Blog


Semoga keberadaan Blog ini membawa manfaat, dan mendapat ridha Allah Ta'ala, amin.

Sunday, September 18, 2011

Dosa Merokok

Semua orang sudah paham,  bahwa Rokok diproduksi dari tembakau yang mengandung berbagai unsur, di antaranya: Nikotin, Baridin, Potas, Nikotianin, Kolilidin, Edrogen, Karbon Oksida, Asam Prosik,  semuanya merupakan racun yang membahayakan.  Bahkan Nikotin merupakan unsur kimia beracun yang berbahaya dan mematikan.  

Sebenarnya siapapun telah sepakat,  bahwa merokok merupakan kebiasaan buruk yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan, terutama bagi perokok pasif (tidak merokok, tapi dekat/ menghirup asap orang yang merokok).  Dan sesungguhnya kebiasaan merokok sangat terkait dengan IMAN.  Hanya dengan benteng iman yang kokoh,  pengaruh-pengaruh negatif yang timbul akibat pergaulan, akan dapat diminimalisir, meskipun bukan berarti tidak ada sama sekali.  Bukankah kebiasaan merokok adalah akibat dari pergaulan yang salah?
Dapat dibayangkan,  berapa uang yang dihabiskan oleh orang-orang yang mempunyai kebiasaan merokok.   Mereka tidak saja menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu,  tetapi juga sekaligus merusak kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang lain di dekatnya.   Maka betapa besar dosa yang harus dipikulnya.
Paling tidak ada tiga macam dosa yang diperbuat oleh orang yang merokok.   Saya tidak bermaksud memberikan fatwa terkait MEROKOK, karena memang bukan kapasitas saya,  tetapi dari uraian ini,  Saudara dapat sendiri menetapkan apakah merokok itu haram atau tidak.
Pertama,  orang yang merokok berdosa karena telah melanggar larangan Allah.   Sebagaimana diingatkan dalam Al-Qur’an S. Al-A’raf : 157,
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
“Dan (Allah)  menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.“
Rokok merupakan barang yang tergolong “khobaits” (buruk),  oleh karenanya termasuk yang dilarang oleh Allah menurut ayat tersebut.   Bahkan dengan merokok dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit,  karena rokok mengandung racun.   Maka kalau seseorang masih saja mengkonsumsi rokok,  tentu akan berdosa.   Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an S. Al-Baqarah : 195,
وَلاَ تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ  
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
Artinya adalah,  janganlah kita melakukan sebab yang akan menjadi kebinasaan kita.  Dan kebiasaan merokok merupakan perbuatan yang mencampakkan diri ke dalam kebinasaan,  sehingga termasuk yang dilarang oleh Allah.
Islam sebagai Agama yang baik,  sebagai Rahmatan lil’aalamin,  tidak memerintahkan kecuali hal-hal yang baik-baik.  Dan tidak melarang kecuali hal-hal yang buruk dan membahayakan.  Dan hendaklah seorang Muslim menjadi Muslim yang baik,  tidak mengkonsumsi makanan/ minuman kecuali yang baik.  Karena Allah Yang Maha Baik tidak menerima amalan kecuali yang baik.
Kedua,  orang yang merokok berdosa karena telah berbuat tabdzir (mubadzir),   yakni telah membelanjakan hartanya/ uangnya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.   Padahal Allah telah melarang berbuat tabdzir,  karena para mubadzir itu adalah kawannya  atau saudaranya syaitan.   Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an S. Al-Isra‘: 26-27,
وَلاَ تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا  إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ   
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.  Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.”
Rasulullah B telah melarang menyia-nyiakan harta,  yaitu mengalokasikannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana dimaklumi, bahwa mengalokasikan harta dengan membeli rokok adalah termasuk pengalokasian untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan bahkan mengandung berbagai mudharat atau bahaya.
Ketiga,  orang yang merokok berdosa karena dengan merokok berarti tidak menyukuri rizki yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya,  karena rizki atau uang tersebut dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,  atau bahkan merusak.   Barangsiapa bersyukur,  Allah akan menambah nikmat-Nya,   tetapi barangsiapa tidak bersyukur,  Allah mengingatkan siksa-Nya yang pedih.   Al-Qur’an S. Ibrahim: 7 menyatakan,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ َلأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),  maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih."
Maka bagi orang yang beriman,  setelah mengetahui apa yang dilakukan adalah perbuatan dosa atau menzhalimi diri sendiri dan orang lain,  segera ingat dan istighfar kepada Allah serta tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an S. Ali Imran: 135,
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."

Dan segala perbuatan buruk yang terlanjur dilakukan hendaknya ditutupi dengan perbuatan baik,  sebagaimana sabda Nabi b :
إِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ  وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا  وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada,  dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik,  niscaya perbuatan baik tersebut akan menghapuskan perbuatan buruk.  Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang luhur.“   (HR Tirmidzi).
Banyak orang yang mengatakan bahwa berhenti merokok itu sulit.  Sesungguhnya tidak ada cara yang efektif untuk berhenti merokok selain IMAN dan TAQWA.  Hanya dengan iman yang kokok,  maka seseorang dapat dengan mudah melepaskan diri dari jeratan-jeratan setan yang selama ini tidak pernah lepas darinya, termasuk berhenti merokok secara total.

No comments:

Post a Comment