TIPS PERJALANAN HAJI/
UMRAH
1. Betulkan/ luruskan Niat, dan jauhkan dari perasaan riya’,
ujub dan takabur.
2. Perbanyak shalawat, syukur dan istighfar, serta hindari aktivitas/ obrolan yang kurang
bermanfaat.
3. Dalam situasi apapun,
hendaknya selalu mengendalikan kesabarannya.
4. Gunakan waktu penerbangan selama ±10 jam
untuk beristirahat, berdzikir,
berdoa, atau membaca Al-Qur’an.
5. Lakukan shalat fardhu dengan jama’ dan qashar (bersuci secara tayamum) selama penerbangan.
6. Kartu pengenal dan gelang haji sebaiknya selalu dibawa/
dipakai.
7. Perbanyak ibadah dan doa di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (termasuk membaca Al-Qur’an dan Shalat
Janazah).
8. Pada saat ke Masjid,
bawa uang secukupnya.
9. Hafalkan betul jalan/ rute menuju Masjid (catat :
nama hotel, nama jalan yang
dilewati, dan ciri-cirinya).
10. Saat masuk ke Masjidil Haram, harap diingat betul nomor/
nama pintu masjid sewaktu masuk, agar tidak tersesat sewaktu keluar, demikian juga saat masuk ke Masjid Nabawi,
harap diingat nomor pintu gerbangnya.
11. Ketika masuk Masjid,
melangkahkan kaki kanan dulu, membaca bismillah dan shalawat atas Nabi, lalu
membaca doa :
اَللَّهُمَّ
افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Alloohummaftah
lii abwaaba rohmatik
“Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”
12. Ketika keluar Masjid,
melangkahkan kaki kiri dulu, membaca bismillah dan shalawat atas Nabi, lalu membaca doa :
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Alloohumma
innii as-aluka min-fadhlik
“Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu sebagian
dari keutamaan-Mu.”
13. Hindari perbuatan-perbuatan yang menjurus ke syirik ketika
mendatangi makam Rasulullah serta
sahabat Abu Bakar dan Umar. Yang boleh
dilakukan adalah mendoakan atau menyampaikan shalawat/ salam, bukan meminta-minta.
14. Boleh saja berziarah ke tempat-tempat bersejarah, tetapi hal
tersebut bukan sesuatu yang wajib, dan tidak usah memaksakan diri. Kalau sudah pernah, lebih baik banyak istirahat
atau beribadah di Masjid saja.
15. Bagi suami–istri atau keluarga, hendaknya selalu
bersama-sama, saling membantu dan saling
mengingatkan dalam kebaikan, dan hindari
keributan yang tidak perlu.
16. Apabila melakukan ziarah ke kubur, jangan berbuat hal-hal yang berkategori
syirik, lebih-lebih meminta-minta kepada
orang yang sudah mati, tetapi sampaikan
salam untuk Ahli Kubur dengan membaca :
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ
شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُوْن. نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَة
Assalaamu ’alaikum ahlad-diyaari minal-mu’miniina
wal-muslimiin, wa innaa insyaa-alloohu
bikum laahiquun, nas-alullooha
lanaa wa lakumul’aafiyah
“Semoga kesejahteraan untukmu wahai ahli kubur dari orang-orang
mukmin dan muslim, sesungguhnya kami
insya Allah akan menyusulmu, kami
memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untukmu.”
17. Setelah kembali ke tanah air, pertahankan semangat ibadah/ amal shaleh, terutama shalat berjamaah (di Masjid – bagi laki-laki).
18. Bila memungkinkan, saat
pulang ke tanah air singgah dulu di Masjid terdekat dengan rumah, untuk
melaksanakan shalat sunnah dua rakaat.
No comments:
Post a Comment