IBADAH UMRAH
Rukun
Umrah
1.
Ihram
2.
Thawaf
3.
Sa’i
4.
Tahallul
5.
Tertib
Wajib
Umrah
1.
Niat ihram dari
Miqat
2.
Meninggalkan
larangan ihram
Kaifiyah
Umrah
1. Mandi/ wudhu, menyisir rambut, memakai wangi-wangian ke badan, dan berpakaian ihram.
2. Dimulai dengan Ihram dari Miqat, dengan niat Umrah.
3. Perbanyak bacaan talbiyah, shalawat dan doa.
4. Menghindari larangan-larangan Ihram.
5. Melakukan Thawaf Umrah.
6. Melakukan Sa’i.
7. Tahallul Umrah, ditandai dengan memotong atau mencukur rambut kepala.
1. Mandi/ wudhu, menyisir rambut, memakai wangi-wangian ke badan, dan berpakaian ihram.
2. Dimulai dengan Ihram dari Miqat, dengan niat Umrah.
3. Perbanyak bacaan talbiyah, shalawat dan doa.
4. Menghindari larangan-larangan Ihram.
5. Melakukan Thawaf Umrah.
6. Melakukan Sa’i.
7. Tahallul Umrah, ditandai dengan memotong atau mencukur rambut kepala.
ADAB IHRAM
1.
Bagi
seseorang yang telah memulai ihram, maka
terlarang baginya hal-hal yang dilarang bagi orang ihram.
2.
Memulai
ihram di Miqat.
3.
Sebelum
melakukan ihram disunnahkan mandi, menyisir dan meminyaki rambut, serta memakai
wangi-wangian yang didapat.
4. Pakaian ihram bagi laki-laki : kain
panjang dan kain selendang putih bersih, tanpa menutup kepala, serta terumpah. Selendang dipakai pada kedua pundak dan kedua
ujung selendang di dada.
5. Pakaian ihram bagi wanita : pakaian
yang disuka asal tidak terkena za’faron
dan waros (minyak wangi), serta tidak
menutup muka dan telapak tangan.
6.
Jika
menjalankan Umrah niat Haji Umrah dengan mengucapkan :
لَبَّيْكَ عُمْرَةً -
Labbaika Umratan (Aku telah penuhi panggilan-Mu untuk Umrah).
7.
Jika
menjalankan Haji Ifrad atau Tamattu’, ucapkan :
لَبَّيْكَ حَجًّا- Labbaika
Hajjan (Aku
telah penuhi panggilan-Mu untuk Haji).
8.
Jika
menjalankan Haji Qiran, ucapkan :
عُمْرَةً
وَحَجًّا لَبَّيْكَ - Labbaika Umratan wa Hajjan (Aku
telah penuhi panggilan-Mu untuk Umrah dan Haji).
9.
Perbanyaklah
bertalbiyah dengan mengeraskan suara.
لَبَّيْكَ
اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ, لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ, إِنَّ الْحَمْدَ
وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ, لاَ
شَرِيْكَ لَكَ.
Labbaikalloohumma
labbaik, labbaika laa syariika laka
labbaik, innal-hamda wan-ni’mata
laka wal-mulk, laa syariika lak.
“Aku telah penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku tunaikan panggilan-Mu, yang tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan
adalah milik-Mu, demikian juga kerajaan milik-Mu, yang tidak ada sekutu bagi-Mu.”
LARANGAN SELAMA IHRAM
1.
Memotong/
mencabut rambut/ bulu.
2.
Mengenakan
pakaian yang terkena za’faron dan waros (minyak wangi).
3.
Berbuat
kotor, berkata cabul dan bertengkar.
4.
Meminang,
menikah atau menikahkan.
5.
Mengganggu/
membunuh binatang buruan (kecuali burung gagak, burung elang,
kalajengking, tikus dan anjing buas).
6.
Memotong
pohon/ tanaman Tanah Haram.
7.
Bagi
pria : memakai pakaian berjahit, memakai khuf (sepatu) yang menutup mata kaki, menutup kepala yang melekat.
8.
Bagi
wanita : menutup muka dan kedua telapak
tangan.
9.
Berkumpul
suami – istri.
KAIFIYAH
THAWAF
1.
Harus
suci dari hadats besar dan hadats kecil,
sehingga kalau batal wudhunya,
harus wudhu lagi serta meneruskan thawafnya di tempat dia batal (tidak harus mengulang thawaf dari awal).
2.
Laki-laki,
saat thawaf melakukan idhthiba’, yaitu
meletakkan kain ihram di atas bahu kiri dan di bawah bahu kanan.
3.
Sesampai
di Hajar Aswad, menghadapkan seluruh
tubuh ke arah Hajar Aswad lalu mengusapnya dan mengecupnya bila mungkin,
atau menjamahnya dengan tangan lalu mengecup tangan, atau menunjuk
(memberi isyarat) kepada Hajar Aswad
lalu mengecupnya, dengan mengucapkan :
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bismillah
walloohu Akbar
Dengan nama Allah, dan Allah
Maha Besar
4.
Memulai
thawaf dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu (Ka’bah di sebelah kiri badan), yaitu mengelilingi Ka’bah 7 kali
putaran, dimulai/ berakhir di Hajar
Aswad.
5.
Setiap
sampai di sudut/ Rukun Yamani, mengusap
Rukun Yamani atau memberi isyarat tanpa
mengecupnya, dengan membaca takbir :
اَللهُ
أَكْبَرُ - Alloohu Akbar
(Allah Maha Besar).
6.
Di
antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, bacaan yang dibaca adalah :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbanaa
aatinaa fid-dun-yaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa adzaaban-naar
“Ya Tuhan kami, berilah
kepada kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari adzab neraka.”
7.
Setiap
kali sampai di Hajar Aswad berbuat seperti saat pertama kali meninggalkan Hajar
Aswad.
8.
Setelah
selesai 7 putaran, menuju Maqam Ibrahim sambil
mengucapkan :
وَاتَّخِذُوا
مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلَّى
Wat-takhidzuu mim-maqoomi ibroohiima
mushollaa
“Dan jadikanlah maqam
Ibrahim tempat shalat.”
9.
Kemudian
shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (atau agak jauh di
belakangnya), dengan membaca surat
Al-Kafirun setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama, dan surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.
10.
Kemudian
menghampiri Hajar Aswad, dan mengusapnya
atau memberi isyarat.
11.
Minum
air zamzam (lebih baik sambil berdoa):
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
عِلْمًا نَافِعًا, وَرِزْقًا وَاسِعًا, وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Alloohumma innii
as-aluka ’ilman naafi’aa, wa
rizqow-waasi’aa, wa syifaa-am-min kulli
daa’
“Ya
Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit.”
(HR
Tirmidzi, Hakim)
KAIFIYAH SA’I
1.
Sa’i
adalah berjalan cepat antara Shafa dan Marwah
tujuh kali (bolak-balik), di mana perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, demikian juga sebaliknya dari Marwah ke Shafa
dihitung satu kali. Sehingga sa’i
dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.
2.
Setelah
menyelesaikan thawaf di Ka’bah, meninggalkan Ka’bah menuju Shafa untuk sa’i. Ketika sudah mendekati Shafa, membaca :
إِنَّ
الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ , أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ
Innashshafaa wal-marwata
min-sya’aa-irillah, abda-u bimaa
bada-alloohu bih.
“Sesungguhnya Shafa dan
Marwah merupakan sebagian syiar-syiar Allah,
aku memulai dengan apa yang dimulai oleh Allah.”
3.
Ketika
sudah berada di atas bukit Shafa, sambil
menghadap ke arah Kiblat mengucap :
اَللهُ أَكْبَرُ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ, أَنْجَزَ وَعْدَهُ, وَنَصَرَ عَبْدَهُ, وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ. 3 x
Alloohu akbar, laa ilaaha illallohu wahdahuu laa
syariika lah, lahul-mulku walahul-hamdu
wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir, laa
ilaaha illallohu wahdah, anjaza
wa’dah, wa-nashoro ‘abdah, wa-hazamal-ahzaaba wahdah. 3 x
“Allah Maha Besar, tidak
ada tuhan selain Allah Yang Maha Sendiri Yang Tidak Bersekutu, Yang Mempunyai Kerajaan, dan segala puji
bagi-Nya, serta kekuasaan atas segala
sesuatu. Tiada tuhan melainkan Allah
Yang Maha Sendiri, Yang Menepati
janji-Nya, Yang Menolong hamba-Nya, dan Yang Mengalahkan musuh-musuh-Nya”.
Selanjutnya berdoa apa saja yang
diinginkan.
4.
Kemudian
turun dari bukit Shafa menuju Marwah.
5.
Sesampai
di Marwah, mendaki ke bukit Marwah, sambil menghadap ke arah Kiblat mengucapkan
takbir dan tahlil sebagaimana diucapkan di bukit Shafa.
6.
Selanjutnya
turun dari bukit Marwah kembali ke Shafa hingga tujuh kali, dan berakhir di Marwah.
7.
Setelah
selesai rangkaian Sa’i, melakukan
Tahallul, yang berarti selesai sudah
rangkaian Umrah. Dengan berdoa :
اَللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُحَلِّقِينَ
وَالْمُقَصِّرِينَ
Alloohummarhamil-muhalliqiina
wal-muqoshshiriin.
“Ya Allah, berilah rahmat orang-orang yang mencukur
rambutnya dan orang-orang yang memotong rambutnya.”
Atau :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ
وَلِلْمُقَصِّرِينَ
Alloohummaghfir lil-muhalliqiina
wal-muqoshshiriin.
“Ya Allah, berilah ampunan kepada orang-orang yang
mencukur rambutnya dan orang-orang yang memotong rambutnya.”
No comments:
Post a Comment